welcome


Sabtu, 26 Februari 2011

sistem ekskresi lengkap

Sistem Ekskresi pada Manusia

sistem-ekskresi-manusia

Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.

Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.

Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:

1. Paru-paru,

2. Hati,

3. Kulit, dan

4. Ginjal.


PARU-PARU

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.

Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.

FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung

KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU
Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah:

1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.

2.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

3.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.

CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:

1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur

2. Berolah raga dengan teratur

3. Istirahat minimal 6 jam per hari

4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba

5. Hindari Stress

HATI (HEPAR)
hati

hati

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.

Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.

FUNGSI HATI
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:

1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah

2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit

3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula

4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya

5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin

6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah

Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.

KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.

Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)

MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:

1. Pemberian vaksinasi

2. Makan makanan yang sehat

3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang

4. Berolahraga dengan teratur

5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik

6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)

KULIT

kulit

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

FUNGSI KULIT


Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:

- mengeluarkan keringat

- pelindung tubuh

- menyimpan kelebihan lemak

- mengatur suhu tubuh, dan

- tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet

Proses Pembentukan Keringat

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah jerawat. Ada tiga tipe jerawat, yaitu:

1. Komedo

2. Jerawat biasa

3. Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)

Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk menghilangkan jerawat. Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu menghilangkan jerawat. Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh, mentimun, dan temulawak.

MENGATASI KELAINAN PADA KULIT

Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat. Berikut 4 langkah perawatan kulit yang sangat mendasar:

1. Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi
Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.
2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari
Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.
3. Berolahraga Dengan Teratur
Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.
4. Mandi Untuk Membersihkan Badan
Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.

GINJAL
Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.

FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh

2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan

3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal

4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia

5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

PROSES PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.

Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

KELAINAN PADA GINJAL
Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal.

1. Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.

Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:

1. Makan makanan berlemak

2. Kolesterol dalam darah yang tinggi

3. Kurang berolahraga

4. Merokok, dan

5. Minum minuman beralkohol.

Mengatasi Gagal Ginjal

Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:

1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin

2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut

2. Batu Ginjal

Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.

Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.

sistem ekskresi

[sistem-ekskresi-manusia.jpg]

Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.

Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi :

  1. Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu.

  2. Zat padat yaitu berupa feces.

  3. Gas berupa CO2.

  4. Uap air berupa H2O.

Organ ekresi manusia

1. Ginjal

Di dalam tubuh kita ada sepasang ginjal, terletak disebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Letak ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena di atas ginjal kanan terdapat hati yang banyak mengambil ruang. Ginjal berfungsi menyaring darah.

Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu:

a. Kulit Ginjal (korteks)

b. Sumsum ginjal (medula)

c. Rongga ginjal (pelris)

Pada bagian kulit ginjal terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Setiap nefron tersusun dari badan Malpighi dan saluran panjang (tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun dari glomerolus dan simpai Bowman. Glomerulus berupa anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan simpai Bowman berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus. Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari simpai Bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Selanjutnya urine dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung di dalam kantong kemih. Jika kantong kemih banyak mengandung urine, dinding kantong tertekan sehingga otot melingkar pada pangkal kantong meregang. Akibatnya timbul rasa buang air kecil. Selanjutnya urine dikeluarkan melalui saluran kemih (uretra).

Cara Kerja Ginjal

Darah yang banyak mengandung sisa metabolisme masuk ke ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Cairan yang keluar dari pembuluh darah masuk ke nefron. Air, gula, asam amino dan urea terpisah dari darah kemudian menuju simpai Bowman. Proses ini disebut filtrasi. Dari sekitar 180 liter air yang disaring oleh simpai Bowman setipa hari, hanyau liter yang diekskresikan sebagai urine. Sebagian besar air diserap kembali di dalam pembuluh halus. Cairan dari simpai Bowman menuju ke saluran pengumpul. Dalam perjalanan tersebut terjadi penyerapan kembali glukosa dan bahan-bahan lain oleh aliran darah. Peristiwa ini disebut reabsorpsi. Bahan-bahan seperti urea dan garam tidak direabsorpsi bergabung dengan air menjadi urine.

Dalam keadaan normal, urine mengandung: air, urea dan ammonia yang merupakan sisia perombakan protein. Garam mineral, terutama garam dapur. Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan pada hormone. Jika dalam urine terdapat protein, hal itu menunjukkan adanya kerusakan di dalam ginjal.

2. Kulit

Melalui kulit dikeluarkan zat sisa berupa keringat. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu:

a. Lapisan kulit ari (epidermis)

Kulit ari tersusun dari dua lapisan yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk adalah bagian kulit yang paling luar terdiri atas sel-sel mati dan dapat mengelupas. Lapisan Malpighi terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas sel-sel hidup. Pada lapisan Malpighi terdapat pigmen yang memberi warna pada kulit dan melindungi kulit dari sinar matahari. Bila lapisan Malpighi tidak mengandung pigmen, orang tersebut dinamakan albino.

b. Lapisan kulit jangat

Kulit jangat berisi pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar minyak, kantong rambut, ujung saraf perasa panas, dingin, nyeri, dan sentuhan. Akar rambut dan batang rambut berada dalam kantong rambut. Dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat merasa dingin atau merasa takut.

c. Jaringan ikat bawah kulit

Jaringan ikat bawah kulit banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.

Selain sebagai alat pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai:

_ Pelindung tubuh terhadap kuman dari luar

_ Tempat menyimpan kelebihan lemak

_ Pengatur suhu tubuh

_ Tempat pembuatan vitamin D dan provitamin D

3. Hati

Hati terletak didalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati menghasilkan empedu yang kemudian ditampung dalam kentong empedu dan disalurkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu berasal dari sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan dalam limpa.

Selain sebagai alat ekskresi, hati berfungsi:

_ Mengatur kadar gula dalam darah

_ Menyimpan gula dalam bentuk glikogen

_ Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh

_ Sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen

_ Sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A

_ Sebagai tempat pembentukan urea

4. Paru-paru

Pada proses pernafasan dihasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang akan keluar melalui lubang hidung, zat sisa itu harus dikeluarkan karena dapat mengganggu fungsi tubuh.

Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada. Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air. Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.

5. Colon

Terletak dalam rongga perut dengan panjang ± 1 meter. Terjadi proses DEFEKASI yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui anus. Hasil ekskresinya berupa zat padat yang disebut dengan feces.

Secara umum fungsi sistem ekskresi yaitu membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi) empertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi), homeostatis.

Selasa, 22 Februari 2011

Anatomi Pisces

PENGAMATAN ANATOMI EKSTERNAL DAN INTERNAL PISCES

Abstrak

Ikan merupakan salah satu organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di air baik air tawar, air payau maupun air laut. Adapun jenis ikan yang dibahas dalam kesempatan kali ini yaitu anatomi eksternal dan internal dari ikan mas (Cyprinus carpio). Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu metode inspectio yang merupakan metode untuk mempelajari anatomi dari ikan mas (Cyprinus carpio) secara eksternal, yaitu antara lain bagian caput, truncus dan cauda sehingga praktikan dapat mengetahui anatomi eksternal dari ikan mas (Cyprinus carpio). Dalam praktikum ini digunakan pula metode sectio atau pembedahan yang merupakan metode untuk mempelajari anatomi dari ikan secara internal, yaitu jantung, ginjal, hati, insang, ventrikulus, limpa, swim bladder, gonad dan intestinum, sehingga praktikan dapat mengetahui anatomi internal dari ikan mas (Cyprinus carpio). Anatomi eksternal dari ikan mas terdiri atas caput (kepala), trunkus (badan), dan cauda (ekor). Pada bagian trunkus terdapat gurat sisi yang menunjukkan habitat ikan mas pada kedalaman tertentu. Selain itu, terdapat pula sisik ikan mas yang bertipe ctenoid. Anatomi internal dari ikan mas terdiri atas organ-organ penting yaitu cor (jantung), ren (ginjal), hepar (hati), insang, ventrikulus, gonad, swim bladder, intestinum dan limpa.

Kata kunci : anatomi,eksternal,ikan mas,inspectio, insectio, internal.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Latar belakang diadakannya Praktikum Pengamatan Anatomi Eksternal dan Internal pada ikan mas (Cyprinus carpio) ini adalah untuk menunjang mata kuliah Anatomi Histologi Hewan. Dengan diadakannya praktikum ini, maka diharapkan praktikan dapat lebih memahami tentang materi yang diajarkan. Dalam praktikum kali ini akan dibahas mengenai anatomi eksternal dan internal dari ikan mas sehingga praktikan dapat melihat secara langsung anatomi eksternal dan internal dari ikan mas.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah anatomi dari ikan mas (Cyprinus carpio) baik dilihat secara internal maupun secara eksternal?

1.3 Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui, mempelajari dan memahami bentuk, struktur, fungsi serta susunan alat tubuh pada ikan mas (Cyprinus carpio).

1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui, mempelajari, dan memahami tentang struktur anatomi dari ikan mas (Cyprinus carpio) secara langsung, sehingga para praktikan dapat terbantu dalam hal memahami anatomi dari ikan mas secara keseluruhan, baik anatomi secara eksternal maupun anatomi secara internal. Selain itu, para praktikan nantinya akan lebih mengenal tentang anatomi ikan mas secara eksternal maupun internal dengan baik, sehingga praktikan dapat mengerti dan dapat menjelaskan anatomi dari ikan mas baik secara eksternal maupun internal dengan baik.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ikan
Ikan adalah organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di air, baik air tawar, air payau, maupun air laut (air asin).
2.2 Anatomi ikan
Tubuh ikan terdiri atas caput, truncus, dan cauda, diantara mana tidak ada batas yang nyata sebagai batas antara caput dan truncus dipandang tepi caudal operculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus. Ikan-ikan yang dapat berenang cepat berbentuk seperti torpedo. Tetapi Cyprinus lebih pendek, lebih pipih kearah bilateral dan lebih lebar ka arah dorsoventral (Radiopoetra, 1996).
Pada bagian kepala ikan mas terdapat lubang mulut (moncong) yang dapat ditarik ke belekeng. Pada moncong terdapat tulang premaksila yang letaknya paling depan, maksila yang letaknya pada bagian belakang moncong, adimaksila yang letaknya pada bagian dorsal dan dentale yang merupakan tulang yang menyokong rahang bawah. Terdapat pula lekuk hidung yang letaknya disebelah atas di belakang mulut yang berfungsi sebagai indra penciuman. Mata yang terletak disebelah belakang lekuk hidung agak ke atas dan tidak mempunyai kelopak mata. Tutup insang yang tersusun dari empat potongan tulang yaitu operkulum (berupa tulang yang paling besar dan letaknya paling dorsal), preoperkulum (berupa tulang sempit yang melengkung seperti sabit dan terletak di bagian depan), interoperkulum (merupakan tulang sempit yang terletak diantara operkulum dan preoperkulum), serta tulang keempat yang dinamakan suboperkulum. Terdapat pula membrana brankhiostegi yaitu berupa selaput tipis yang melekat pada pinggiran tulang tutup insang sebelah belakang (Djunanda, 1982).
2.3 Anatomi eksternal
Tubuh ikan dibagi atas tiga bagian, yaitu bagian kepala yang terdiri atas operkulum bertulang yang mengelilingi atau melindungi insang, bagian tubuh yaitu bagian mulai dari operkulum sampai anus, dan bagian ekor yaitu bagian anus dan bagian posterior (Lytle dan John, 2005).


2.4 Anatomi internal
2.4.1 Sistem skeletal
Sistem skeletal pada ikan terdiri atas beberapa elemen yaitu eksoskeleton dan endoskeleton. Eksoskeleton dapat berupa sisik-sisik.sedangkan eksoskeleton adalah bagian yang menyokong struktur tubuh yang terdiri atas tulang endoskeleton. Terdapat juga skeleton viseral yang tersusun atas kartilago yang selanjutnya digantikan oleh tulang dimana tulang inilah yang mengelilingi insang (Lytle dan John, 2005).
2.4.2 Sistem otot
Sistem otot pada ikan relatif sama dengan sistem otot pada vertebrata daratan. Sebagian besar dari otot tersusun atas myotom-myotom. Kontraksi dari myotom ini disesuaikan dengan bentuk tubuh ikan itu sendiri. Segmen otot pada bagian dorsal disebut otot epaxial dan segmen otot pada bagian ventral disebut otot hypaxial (Lytle dan John, 2005).
2.4.3 Sistem pernapasan
Sistem pernapasan pada ikan yaitu menggunakan insang. Sebagian besar insang pada ikan dilindungi oleh operkulum yang dapat menyaring air yang masuk melalui mulut sehingga zat-zat yang berbahaya dapat dihindarkan. Ikan mengambil oksigen terlarut dalam air dengan cara menyaring air yang masuk melalui mulut dan mengambil oksigen yang terlarut dalam air menggunakan insang dan juga menggunakan tulang atau struktur aksesoris pernapasan (Pough,et al, 2005).
2.4.4 Sistem urogenital
Sistem urogenital ikan yang utama yaitu adanya dua buah ginjal yang berukuran relatif panjang. Terdapat pula ureter yang merupakan saluran kencing bagi ikan. Selain itu pada sistem urogenital ikan terdapat pula alat kelamin berupa gonad. Untuk jantan disebut tetis yang berwarna putih dan pada betina disebut ovarium (Lytle dan John, 2005).

2.4.5 Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Pada ikan dewasa, otaknya terdiri dari lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon, dan myelencephalon (Lytle dan John, 2005).
2.4.6 Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler pada ikan terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Fungsi jantung yaitu untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh, terletak di dekat insang dan dibungkus oleh selaput yang disebut perikardium. Adapun bagian jantung pada ikan yaitu sinus venosus, atrium, ventrikel, dan bulbus arterious. Ada dua macam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi dan pembuluh vena. Fungsi dari pembuluh darah secara umum ialah untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.




gambar 2.1 anatomi eksternal ikan (Campbell,2005)




gambar 2.2 anatomi internal ikan (Campbell,2005)

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Pengamatan Anatomi Eksternal dan Internal ikan mas (Cyprinus carpio) ini dilakukan pada hari Rabu, tanggal 11 Maret 2009, pada pukul 13.00 WIB dan bertempat di laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi Universitas Brawijaya.
3.2 Alat dan Bahan
Pada praktikum kali ini alat-alat yang digunakan antara lain papan bedah, gunting, jarum, lembar pengamatan, alat tulis dan pinset. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu ikan mas (Cyprinus carpio).
3.3 Inspectio
Inspectio yaitu suatu perlakuan dimana praktikan dapat mengamati bagian eksternal dari ikan. Melalui perlakuan ini, maka akan diketahui anatomi eksternal dari ikan. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati anatomi eksternal ikan mas menggunakan mata telanjang dan kemudian digambar pada lembar pengamatan.
3.4 Sectio
Sectio atau pembedahan yaitu merupakan suatu perlakuan dimana praktikan dapat mengamati bagian internal dari ikan. Melalui perlakuan ini, maka akan diketahui anatomi internal dari ikan. Metode ini dilakukan dengan cara menyisik sisik ikan mas pada bagian truncus setelah dibius dengan kloroform terlebih dahulu. Bagian truncus yang telah dihilangkan sisiknya kemudian dibedah. Pembedahan dilakukan mulai dari bagian pinna pectoralis, venter, sampai dengan bagian pinna analis.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Prosedur
Praktikum ini menggunakan beberapa alat diantaranya adalah pinset, pisau bedah, papan bedah, jarum pentul, lembar pengamatan, alat tulis. Bahan yang digunakan ialah kloroform dan ikan mas (Cyprinus carpio). Metode pengamatan yang digunakan ada dua macam yaitu metode inspectio dan metode sectio. Metode inspectio yaitu metode untuk mengamati anatomi eksternal dari ikan mas. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati bagian eksternal ikan mas dan kemudian menggambarkannya pada lembar pengamatan.
Metode selanjutnya yaitu metode sectio yaitu metode yang dilakukan dengan melakukan pembedahan untuk mengetahui dan mengamati anatomi internal pada ikan mas. Metode ini dilakukan dengan cara menyisik sisik ikan pada bagian truncus terlebih dahulu agar lebih mudah dalam melakukan proses pembedahan. Bagian truncus yang telah dihilangkan sisiknya kemudian dibedah. Pembedahan dilakukan mulai dari bagian pinna pectoralis, venter, sampai dengan bagian pinna analis.
Fungsi dari alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain papan bedah yang berfungsi untuk meletakkan ikan mas yang akan dibedah. Pisau bedah yang berfungsi untuk memotong atau membedah ikan mas untuk mengetahui bagian internal pada ikan mas. Pinset berfungsi untuk membantu praktikan memegang bagian daging ikan yang dibedah agar tidak jatuh dan merusak bagian internal ikan mas tersebut. Jarum pentul berfungsi untuk menahan bagian daging ikan yang telah dibedah agar tidak menutup kembali.

4.2 Analisa Hasil
4.2.1 Anatomi Eksternal
Setelah melakukan praktikum maka didapatkan hasil bahwa anatomi eksternal ikan mas terbagi menjadi tiga bagian yaitu caput, truncus dan cauda. Caput terdiri atas rima oris, fovea nasalis dan aparatus opercularis yang terdapat pada bagian kanan dan kiri dari operculum, dan dapat dilihat juga macam-macam operculum, yaitu operculare, praoperculare, suboperculare, dan interoperculare.


Gambar 4.1 Anatomi eksternal ikan (Campbell,2005)



Trunkus terdiri dari beberapa bagian yaitu linea lateralis (gurat sisi) yang merupakan garis memanjang di sisi lateral trunkus dan alat gerak berupa sirip (pinna). Pinna ini terdiri dari pinna pectoralis, pinna abdomalis, pinna dorsalis, pinna analis dan pinna caudalis. Trucus pada ikan mas dilapisi oleh squama atau sisik. Tipe sisik pada ikan mas ialah bertipe ctenoid. Bagian cauda pada ikan mas terdiri dari beberpa tipe, yaitu heterocercal, semi heterocercal, homocercal, diphicercal, dan isocercal. Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk cauda ikan mas adalah bertipe homocercal Ujung ekor pada ikan mas membagi dua bagian yang simetris atau berbentuk kipas.
Berdasarkan perbedaan gambar antara gambar literatur dengan gambar hasil pengamatan tentang anatomi eksternal ikan mas, maka didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara keduanya. Hal ini membuktikan bahwa teori tentang anatomi eksternal ikan mas ialah benar.

4.2.2 Anatomi Internal
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi internal pada ikan mas terdiri dari beberapa organ penting. Organ ini meliputi intestinum (usus), ventriculus (organ digestorium), gonad (organ reproduksi), swim bladder (organ uropoetica), insang (organ respirasi), limpa, cor (organ vaskular).


Gambar 4.3 Anatomi Internal Ikan (Campbell, 2005)




4.2.2.1 Sistem Skeleton
Sistem skeletal pada ikan terdiri atas beberapa elemen yaitu eksoskeleton dan endoskeleton. Eksoskeleton dapat berupa sisik-sisik, sedangkan eksoskeleton adalah bagian yang menyokong struktur tubuh yang terdiri atas tulang endoskeleton. Terdapat juga skeleton viseral yang tersusun atas kartilago yang selanjutnya digantikan oleh tulang dimana tulang inilah yang mengelilingi insang (Lytle dan John,2005).

4.2.2.2 Sistem Respirasi
Alat pernapasan pada ikan adalah insang dan beberapa alat pernafasan tambahan. Ikan mempunyai tutup insang yang disebut operculum yang berfungsi untuk melindungi insang.. hal ini sesuai dengan pernyataan Pudjiatmoko (2006), yang menyatakan bahwa alat pernapasan pada ikan terdiri dari insang dan beberapa alat pernapasan tambahan..
Insang merupakan komponen yang penting dalam kehidupan ikan, karena insang digunakan untuk pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dan di dalam insang terdapat filamen. Pada tiap filamen insang terdapat lamela-lamela yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Jumlah dan ukuran lamela sangat bervariasi, tergantung tingkah laku dari ikan tersebut (Lytle dan John, 2005).
Proses pernapasan pada ikan dapat di bagi menjadi 4 tahap yakni pertukaran udara melalui permukaan alat pernafasan, difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, transport oksigen dan karbindioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel dan pengaturan pernafasan. Proses ini dapat berlangsung karena adanya perbedaan tekanan parsial gas (Fujaya, 2001).

4.2.2.3 Sistem Pencernaan
Alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat pencernaan pada ikan mas terdiri atas lambung. Saluran pencernaan pada ikan terdiri atas segmen mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Fujaya (2001), yang menyatakan bahwa alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.

4.2.2.4 Sistem Peredaran Darah
Organ vaskular yang utama pada ikan mas adalah cor atau jantung. Jantung memiliki dua ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel yang terletak di dekat insang. Ikan memiliki 2 macam pembuluh darah yaitu arteri dan vena .
Peredaran darah pada ikan mas dimulai dari jantung, menuju insang untuk melalukan pertukaran gas. Selanjutnya darah dialirkan menuju ke dorsal aorta dan ke segenap organ-organ tubuh (kepala, otot badan, ginjal, dan semua organ pencernaan melalui kapiler) (Fujaya, 2001).

4.2.2.5 Sistem Ekskresi
Berdasarkan hasil pengamatan, sistem ekskresi dari ikan mas terdiri atas swim bladder (kandung kemih). Organ uropoetica lainnya menurut Radiopoetra (1996), menyatakan bahwa sistem ekskresi dari ikan mas terdiri atas ren (ginjal) yang terjadi dari mesonephros , ureter yang terjadi dari ductus mesonephridicus, vesica urinaria, dan sinus urogenitalis.
Berdasarkan perbedaan gambar antara gambar literatur dengan gambar hasil pengamatan tentang anatomi internal ikan mas, maka didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara keduanya. Hal ini membuktikan bahwa teori tentang anatomi internal dari ikan mas ialah benar.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Ikan merupakan organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya di perairan baik air laut, air tawar, maupun air payau. Tubuh ikan mas terdiri dari tiga bagian yaitu caput, truncus dan cauda. Anatomi eksternal dari ikan mas terdiri dari organ-organ vital antara lain jantung, ginjal, limpa, swim bladder, insang, gonad, intestinum, ventrikulus, kantong empedu dan hati.

5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum, hendaknya para praktikan agar lebih tertib lagi. Diharapkan untuk bahan praktikum agar pihak laboran menyediakan bahan yang memadai sehingga dalam melakukan praktikum, praktikan tidak berebut dalam mengamati bahan praktikum yang dalam hal ini adalah hewan uji.

DAFTAR PUSTAKA

Djunanda,Tatang,1982,Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata,Bandung,Armico
Fujaya,Yushinta,2001,Fisiologi Ikan,Jakarta,PT Rineka Cipta
Lytle,Charles,John R. Meyer (I),2005,General Biology, New York, Mc. Graw Hill Higher Education
Lytle,Charles,John R. Meyer (II),2005,General Zoology Laboratory 14th edition, New York, Mc. Graw Hill Higher Education
Pough,F. Harvey,christine M. Jans,John B. Heiser,2005,Vertebrate Life Seventh edition.-------,Pearson Education Inc.
Pudjiatmoko,2006, Anatomi Ikan Mas,Jakarta ,Penerbit Indonesia Press.
Radiopoetra,prof,1996,Zoology,Jakarta,Erlangga